makalah strategi,metode, teknik, model pembelajaran seni tari di SD

PEMBAHASAN

1.      STRATEGI PEMBELAJARAN
Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
 Strategi yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran seni tari :
a.       Contoxtual Teaching Learning (CTL)
CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.  Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya (questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (learning komunity), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (autentic assement).

b.      Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur.

c.       Pengertian Strategi Practice Rehearsal Pairs (Praktek Berpasangan)
Strategi practice rehearsal pairs (praktek berpasangan) adalah salah satu strategi yang berasal dari active learning, yang menjelaskan bahwa strategi ini adalah strategi yang digunakan untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar dengan latihan praktek berulang-ulang mengunakan informasi untuk mempelajarinya.

2.         METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Macam-macam metode pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran seni tari sebagai berikut:
a.       Metode tutor sebaya
Penggunaan metode tutor sebaya yaitu siswa membentuk kelompok besar yang dipimpin salah satu anak dalam berdiskusi membahas masalah alur cerita atau adegan berkarya tari, tutor di sini ditugaskan mencipta tari bertema membimbing. Hal ini sejalan dengan pernyataan Winatapura (1999:380) bahwa seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi
Tutor sebaya merupakan bagian dari Cooperative Learning atau belajar bersama, siswa yang kurang mampu dibantu belajar oleh teman-teman sendiri yang lebih mampu dalam suatu kelompok. Bentuknya adalah satu tutor membimbing satu teman, atau satu tutor membimbing beberapa teman dalam kelompok.

b.      Metode Eksplorasi 
Penggunaan metode eksplorasi terlihat pada saat praktek siswa mencari gerak dan menciptakan gerak tari, dalam menciptakan gerak tari siswa masih mendapatkan pengarahan dari guru. Hal tersebut terkait pernyataan Iriaji (2011:27) tentang metode ekspresi terikat bahwa metode ekspresi terikat merupakan cara pembelajaran kegiatan praktek berkarya seni dalam bentuk kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa dalam mencipta suatu karya seni, tetapi yang mendapat pengarahan.

c.       Metode Demonstrasi 
Penggunaan metode demonstrasi dapat dilihat pada saat proses pembelajaran guru memberi ragam gerak menggunakan properti, kemudian siswa siswa diminta mendemonstrasikan gerak tari tersebut secara bersama-sama. 

d.      Metode Diskusi
Penggunaan metode diskusi dapat dilihat pada saat siswa membentuk kelompok besar dan berdiskusi membahas masalah alur cerita atau adegan dalam karya tari. Hal tersebut terkait pernyataan Sujana (2005:79) bahwa metode diskusi pada dasarnya tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. 

e.       Metode ceramah 
Penggunaan metode ceramah dapat dilihat pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pembelajaran berkarya tari, yang diarahkan pada lingkungan hidup dengan tema kegiatan sehari-hari bertani atau bercocok tanam, penggunaan properti diolah menjadi gerak tari. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Nana Sujana (2005:77) bahwa metode ceramah merupakan cara mengajar dengan penuturan secara lisan tentang suatu bahan yang telah ditetapkan dan di dukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaanya.

3.         TEKNIK PEMBELAJARAN
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.


4.         MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam toturial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berikut ini adalah Macam-Macam model yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran seni tari :
a.       Model pembelajaran langsung (direct intruction); pada umumnya pembelajaran tari di sekolah dasar menggunakan model pembelajaran langsung. Guru langsung memberikan materi sesuai dengan tata urutan tari. Guru menjadi model dan atau sebagai sumber belajar; siswa belajar dengan cara menirukan guru. Guru sebagai patron atau model.
Untuk itu seringkali tujuan pembelajaran diorientasikan pada
1)         siswa mampu dan memahami sebagai instruktur teknis yang berkaitan dengan kesadaran menanisasi tubuh,
2)         siswa memahami dan mampu mengkondisikan tubuh mengenal materi tari yang memiliki muatan teknis serta tata aturan tekniks konstruktif,

b.      Model pembelajaran diskusi (discussion); mendiskusikan materi belajar tari masih belum terkondisikan, khususnya untuk usia sekolah dasar. Sebenarnnya memberikan peluang dengan pendekatan analisis. Guru memberikan sejumlah gerak dan siswa dapat mengurutkan gerak. Disini fungsi pengenalan prinsif ilmu pasti – alam digunakan. Siswa bisa menari bukan karena guru yang menjadi model, tetapi dengan cara mendiskusikan bersama teman-temannya dan mereka memutuskan bersama serta menyepakati bersama. Guru sebagai fasilotator, dan sebagai rujukan.

c.       Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning); siswa yang mulai dalam kondisi pertumbuhan kongnitif dan logikanya perlu diasah, maka model pembelajaran ini sangat bagus. Tari dapat dibelajarkan dengan model koopratif yaitu dengan membuat setting kelas secara natural, mereka dapat merubah bentuk gerak yang satu atau menukar dengan gerak yang lain. Tetapi kondisi ini tidak terbiasa, karena tari menjadi sebuah ”barang” yang baku dan memiliki aspek kepemilikan yang bersifat mengikat (hak paten). Jika ada gerakan tertentu kemudian diganti dengan gerakan yang lain sesuai dengan kesepakatan kelompok, maka disana akan menemukan sesuatu yang lain. Ada logika lain, atau realitas yang lain, ada pengalaman lain, dan ada kesadaran yang lain.

d.       Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Ada tari yang tidak dipelajari melalui sistem yang bersifat konstruktif, tetapi bersifat tematik. Tema yang dipilih dan ditarikan, musik juga dapat menjadi masalah tersendiri, apakah siswa dapat memecahkan persoalan musikal dan berakhir dengan terbentuknya sebuah tarian. Mereka mencari dengan susah payah, dan mencatat segala sesuatu yang telah mereka temukan.

e.       Model pembelajaran berstrategi (learning strategies): Tari juga dapat untuk mempelajari berbagai kenyataan kesemestaan, kesemestaan dalam seni (tari) adalah realitas artistik. Siswa dapat menemukan kenikatan, kepuasan, dan dinamika pengalaman kreatif. Tari yang bersifat konstruktif dapat digunakan sebagai materi, dengan memandang aspek pencarian nilai-nilai hakiki. Di sini siswa dapat menemukan pengalaman belajar yang menemukan serta menyadari tentang nilai budaya. Sebuah penciptaan adalah sebuah mistri yang secara berulang-ulang dapat memberikan kesadaran yang bersifat kesemestaan. Hal ini merupakan sebuah setrategi dalam mengali kepekaan diri. Siswa dikondisikan untuk memahami dan mampu menyadarkan bahwa tubuh (alat gerak dan gerak) memiliki kemampuan berekspresi, dan sekaligus mengapresiasi berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
KESIMPULAN


Dalam pembelajaran seni tari yang harus ditentukan guru adalah dapat merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai antara strategi, metode teknik,dan model pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan di ajarkan. Pemilihan metode, teknik dan model pembelajaran yang tepat dapat memudahkan guru dalam mengajarkan materi yang diajarkan dan siswa juga mudah memahami pesan yang disampaikan dari tarian tersebut.










Komentar


  1. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan praktikum : UJI ENZIM KATALASE

RPP PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED