Rangkuman Pembelajaran Pendidikan IPS Tradisional dan Modern


Pembelajaran Pendidikan IPS Tradisional Dan Modern
A.  Pembelajaran IPS Tradisional
Pendekatan tradisional adalah sebuah pendekatan pembelajaran dimana guru didalam kelas menggunakan metode mengajar yang relative tetap ( monoton ) setiap kali mengajar IPS. Atau dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru menjadi pusat  atau sebagai sumber utama siswa, guru lebih aktif daripada siswa. Pendekatan ini kurang menggunakan alat atau media yang memadai sehingga hasil belajar siswa kurang luas dan mendalam, malahan cenderung verbalistis.
Pengertian pembelajaran tradisional menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
1.     Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
2.    Rooijakkers dalam Mukminan mengemukakan bahwa belajar dengan pendekatan konvensional adalah pendekatan belajar yang terutama dilakukan dengan komunikasi satu arah sehingga situasi belajarnya terpusat pada pengajar. Ini berarti guru mengajar untuk memberi informasi secara lisan dan data kepada anak tanpa ada usaha mengembangkan keterampilan IPS. Guru juga mengajar hanya menggunakan dari buku sumber atau buku paket sehingga selama proses belajar mengajar berlangsung anak hanya berinteraksi dengan buku sumber dan guru..
B. Ciri-Ciri Pendekatan Pembelajaran Tradisional
1.    Guru cenderung hanya menyampaikan informasi yang bersifat fakta dan kurang memberikan permasalahan dalam proses pembelajaran.
2.    Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa lebih bersifat satu arah.
3.    Dalam proses pembelajaran guru kerap memberikan indoktrinasi kepada siswa juga kurang memberikan kesempatan berpikir kritis dan kreatif
4.    Materi pembelajaran IPS yang disampaikan lebih cenderung bersifat kognitif saja, kurang memberikan materi yang bersifat afektif dan psikomotor
5.    Strategi, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru cenderung bersifat tunggal dan monoton
6.    Dalam pembelajaran kurang menampakkan kadar CBSA yang di tinggi
7.    Penilaian lebih banyak menggunakan tes, baik tertulis maupun lisan, kurang menggunakan tes perbuatan (perilaku)

C. Metode-Metode Pembelajaran IPS Tradisional
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyajian pelajaran dengan penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik dari pengajar. Metode ini yang mempunyai peran utama adalah guru.
2.    Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah metode penyajian pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Dalam hal ini terjadi adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran IPS Tradisional
·      Kelebihan
1.   Menyampaikan informasi secara cepat.
2.   Isi silabus dapat diselesaikan dengan mudah karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kemampuan guru sebab bahan pelajaran telah disusun secara urut.
3.   Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar. 
·      Kelemahan
1.    Tidak semua siswa dapat maksimal dengan model belajar hanya mendengarkan ceramah.
2.   Siswa menjadi pasif dalam model pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa hanya mendengarkan ceramah guru.  
3.   Lebih menekankan pada hasil dibandingkan dengan proses.
4.   Materi yang diperoleh mudah terlupakan. 
E.  Pembelajaran Pendidikan IPS Modern
Pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengertian dan keterampilan untuk hidup secara efektif dalam masyarakat global dewasa ini, tetapi juga harus memberikan kemapuan untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang-peluang dimasa yang akan datang dan mampu menghargai masa lampau.
F.    Ciri-Ciri Pendekatan Pembelajaran Modern
a.   Siswa aktif dan guru hanya mengarahkan.
b.   Mendidik (education). Dari memberikan perintah-perintah menjadi proses mendidik yaitu melaksanakan langsung atau memberi contoh dalam perbuatan.
c.   Mendapatkan pengalaman nyata.
d.   Berpusat pada siswa dan pembelajaran yang bermakna. Siswa sebagai subyek, aktif, kritis dan kreatif. Model pengajaran yang membuat siswa menjadi obyek. Siswalah yang melakukan sendiri, maju ke depan, berdiskusi, dan menuangkan ide-idenya.
e.   Hasil belajar diukur dengan berbagai cara tak hanya tes.
f.    Belajar dapat dilakukan dimana saja.
g.   Karya siswa menjadi acuan bukan hasil tes yang menjadi acuan.
h.   Perilaku siswa berasal dari kesadaran diri siswa, pengetahuan dekat dengan kehidupan nyata dan berguna dalam kehidupan.
G.   Metode Metode Pembelajaran IPS Modern
Adapun Arifin dalam Arief (2002:46) mengungkapkan beberapa metode modern ahli pendidikan dewasa ini, yaitu sebagai berikut.
a.   Metode situasional dan kondisional dalam pembelajaran.
b.   Metode tarhib dan targhib, untuk mendorong minat belajar anak didik agar terlepas dari paksaan atau tekanan.
c.   Metode kebermaknaan, yaitu menjadikan anak bergairah belajar dengan menyadarkan bahwa pengetahuan itu bermakna dalam hidupnya.
d.   Metode dialog, melahirkan sikap saling terbuka antara guru dan murid.
a.   Metode pemberian contoh keteladanan yang baik, yang akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap mental anak didik.
b.   Metode diskusi, memantapkan pengertian dan sikap anak terhadap suatu masalah.
H.   Pemanfataan Media Dalam Pembelajaran IPS Modern
Peran media sebagai penyalur pesan yang mampu menarik keterlibatan peserta didik tentunya menjadi penting dikarenakan guru tentu tidak bisa berdiri sendiri dalam upaya menciptakan komunikasi yang efektif bagi sebuah proses pembelajaran.
1.   Klasifikasi media
a)  Media yang mampu menyajikan informasi (media penyaji).
b)  Media yang mengandung informasi (media objek).
c)  Media yang memungkinkan untuk berinteraksi (media interaktif).

2.   Tujuan pemanfaatan media dalam pembelajarn
Menurut Levie dan Letz (1982) yang dikutip oleh Kustandi dan Sucipto (2011) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu:
a.   Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai materi pelajaran.
b.   Fungsi afektif, yaitu siswa dapat menikmati ketika belajar. Gambar atau lambang visual jika disertai suara dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c.   Fundi kognitif, yaitu siswa dapa lebih mudah memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam media yang disajikan.
d.   Fungsi kompensatoris, yaitu untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan yang lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
3.   Kegunaan media pembelajaran
Secara umum media mempunyai kegunaan yang cukup strategis dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, yaitu:
a.   Memperjelas makna atau pesan yang kurang jelas
b.   Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera
c.   Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antar murid dengan sumber belajar
d.   Memungkinkan anak bekajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e.   Memberi rangsangan yang sama, mempersamakna pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
4.   Jenis media pembelajaran
a.   Media berbasis visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis.
b.   Media berbasis audiovisual
media audiovisual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak.
c.   Media berbasis komputer
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audivisual.
d.   Media berbasis edutainment
Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis edutainment ini masih berbasis komputer dalam pendesainannya. Media pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era teknologi informasi adalah media berbasis edutainment yang menggabungkan prinsip hiburan dan pendidikan. Harapannya, dengan adanya unsur hiburan, media berbasis edutainment akan lebuh disukain siswa dibandingkan software pembelajaran biasa.
e.   Film animasi
Salah satu contoh dari mediavideo audio adalah film animasi. Penggunaan animasi dalam pembelajaran penting, karena dengan animasi pembelajaran akan lebih bermakna.
I.    Perbedaan Pembelajaran IPS Modern dan Tradisional  
Secara rinci perbedaan karakteristik antara pembelajaran tradisional (konvensional) dan pembelajaran modern, sebagai berikut;
1.      Pusat pembelajaran
Pada pembelajaran tradisional berorientasi pada guru atau disebut denganTeacher Centered. Berbeda dengan pembelajaran tradisional, dalam pembelajaran modern ini telah mengalami pergeseran, yang mulanya berpusat pada guru menjadi berpusatkan pada siswa (Student Centered). Guru lebih berfungsi membekali kemampuan siswa dalam menyeleksi informasi yang dibutuhkan.
2.      Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi atau penjelasan, berupa definisi, teori, konsep dan penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran. Pada sistem pembelajaran tradisional, sumber pembelajaran masih terbatas pada informasi yang diberikan oleh guru ditambah sedikit dari buku. Sedangkan sumber belajar lainnya belum mendapatkan perhatian, sehingga aktivitas belajar siswa kurang berkembang. Sedangkan pada pembelajaran modern, media yang digunakan berupa multimedia. Tidak hanya berkutat pada satu media tetapi juga pada beberapa media lain yang dapat mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.
3.      Bentuk kerja
Pada pembelajaran tradisonal menggunakan cara isolated work. isolated work adalah di mana cara para siswa dalam belajar adalah dengan belajar sendiri-sendiri atau bersifat individual. Sehingga tak ada tukar informasi antara mereka. Perubahan yang terjadi pada pembelajaran modern adalah mengutamakan kerjasama.
4.      Informasi
Pada pembelajaran tradisional, salah satu sifatnya adalah information delivery yaitu penyampaian informasi dari salah satu pihak. Di sini pihak yang dimaksud adalah guru.
Pada pembelajaran modern, sifatnya adalah information exchange atau dalam istilah bahasa Indonesia adalah pertukaran informasi. Berbeda dengan pembelajaran tradisional di mana informasi berasal dari guru saja. Dalam pembelajaran modern terjadi pertukaran informasi antara guru dan siswa.
5.      Cara berpikir
Ada pergeseran antara cara berpikir dalam pembelajaran tradisional dan modern. Dalam pembelajaran tradisional, menekankan pemikiran yang sifatnya factual, knowledge-based learning. Jadi di sini penekanan pada pengetahuan yang kita pelajari adalah pada fakta di mana pembelajaran ini berdasarkan pada suatu pengetahuan.
Berbeda dalam pembelajaran modern yang kini sudah mengalami perubahan. Dalam pembelajarn modern yang diutamakan adalah critical thinking ang informed decision making. Jadi, dalam pembelajaran modern, yang diutamakan adalah agar siswanya dapat berpikir secara kritis dan juga belajar untuk membuat suatu kesimpulan (keputusan) atas informasi atau pengetahuan yang ia peroleh dalam belajar.
6.      Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar pandangan tradisional lebih diarahkan pada tujuan belajar. Penilaian hasil belajar atau pengetahuan siswa dipandang sebagai bagian dari pembelajaran dan biasanya dilakukan dengan cara test. Oleh karena itu, dalam pembelajaran tradisional penekanan terhadap peserta didik sering hanya pada penyelesaian  tugas.
Sedangkan pada pembelajaran modern, pengukuran proses dan hasil belajar siswa terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal-hal yang sedang dilakukan siswa, serta melalui tugas-tugas pekerjaan.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan praktikum : UJI ENZIM KATALASE

RPP PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED

makalah strategi,metode, teknik, model pembelajaran seni tari di SD